CaraBudidaya Ikan Lele – Budidaya lele kini telah menjadi salah satu usaha yang sedang naik daun. Pasalnya, budidaya lele tergolong mudah, namun menjanjikan secara bisnis. Namun, pastikan sudah tidak ada sisa ikan lele dalam kolam dan jangan lupa dibersihkan dahulu kolamnya! BACA JUGA: 20 IKAN HIAS AIR LAUT YANG MUDAH DIPELIHARA. Nah benihikan siap kirim. Kami memang sudah sejak sekitar tahun 2012 malakukan pengiriman berbagai jenis benih ikan tujuan seluruh indonesia hingga pelosok, benih ikan yang kami kirim atara lain benih lele gurami /gurame,nila moonosek /jantan merah atau hitam dengan berbagai jenis bibit unggul,patin,graskap,bawal,benih ikan mas,benih koi,benih arwana,benih ikan Ikanpatin dan ikan lele memang termasuk digolongkan kedalam jenis catfish, Penanganan Hama Dan Penyakit Ikan Patin . Salah satu kendala dan masalah Budi daya ikan patin adalah hama dan penyakit. Pada pembesaran ikan patin ini di jaring terapung dan kolam hama yang mungkin dapat menyerang antara lain lingsang, kura-kura, biawak, ular air ikanlele dan berhasil. Langkah dasar mancing ikan lele adalah menemukan lokasi yang tepat. Jika Anda dapat menemukan lokasi yang tepat dalam kolam atau danau atau rawa, sungai maka pasti Anda berpeluang mendapat ikan lele. Perhatikan di dalam air jika Anda melihat lapisan zooplankton, atau menemukan klorofil di tempat maka itu pun bagus bagi anda Totalmodal usaha yang perlu dikeluarkan untuk biaya pembuatan kolam ikan lele dan ikan lainnya sebesar Rp 800 ribu. Setelah berhasil mendirikan kolam ikan lele, mujaer, nila, patin, ikan mas dll dari terpal, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan modal usaha bagi biaya produksi yang mencakup: 1. Pakan ikan untuk tiga bulan harga Rp 600.000. Tebarkanbenih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 ekor per meter persegi. Semakin baik kualitas air kolam, semakin tinggi jumlah benih yang bisa ditampung. Hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm saat benih ditebar. Hal ini menjaga agar benih ikan bisa menjangkau permukaan air untuk mengambil pakan atau bernapas. KolamLele Ikan Tanah Gurami Nila BIOTON dan Patin Terpal Probiotik Ta di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Tapisemua terserah pada anda mau investasi lele atau patin , kami kembalikan kepada anda,,, Diposting oleh ambonfarm di 14.36 Tidak Dalam memanen ikan patin perlu diperhatikan apakah seluruh ikan sudah pantas dipanen atau belum. Jika bobot ikan dalam satu kolam beragam maka anda harus melakukan penen secara seleksi yaitu dengan menjaring l67Lz6N. Ikan patin merupakan jenis ikan yang masih satu famili dengan lele. Patin umumnya hidup di daerah rawa atau sungai besar, namun bisa juga dibudidayakan dalam kolam air tawar. Karena mirip sekali dengan lele, patin juga memiliki masa pertumbuhan yang relatif cepat. Apabila diberikan makan teratur dan bergizi maka berat badan ikan bisa mencapai 600-700 gr/ekor dengan panjang mencapai 35-40 cm setelah 6 bulan. Ikan patin sangat banyak peminatnya, terutama dari usaha kuliner seperti warung, rumah makan, restoran, dan bahkan hotel. Ini membuktikan bahwa pasar ikan patin sangat terbuka lebar dengan peluang yang cukup besar. Lalu mengapa Anda tidak mencobanya sebagai usaha rumahan. Jika Anda ingin memulainya, maka berikut adalah panduannya Pemilihan Kolam Kolam yang akan digunakan sebagai tempat pembesaran sebaiknya memenuhi kriteria sebagai berikut ini kolam dari tanah maka pilih tanah liat/lempung yang tidak berporos. 2. Pilih tanah dengan kemiringan 3-5 % agar aliran air ke kolam bisa mudah. 3. Jika kolam dari jala apung maka pilihlah sungai yang mempunyai arus lambat. 4. Jaga suhu air sekitar 26-28 derajat celcius pada saat masa penetasan telur mejadi larva. 5. Jaga pH kolam pada 6,5-7. Pada proses pembenihan digunakan 3 kolam, yaitu 1. Kolam Induk Kolam ini digunakan untuk tempat pemisahan induk. Sebaiknya setiap 100 kilogram induk dipelihara dalam kolam seluas 500 meter persegi. Dinding kolam disemen dengan bentuk kolam persegi panjang. 2. Kolam Pemijahan Kolam ini digunakan untuk memijahkan indukan. Kolam ini bisa berupa tanah atau bak tembok dengan jumlah untuk 1 ekor induk dengan berat 3 kilogram sebaiknya ditempatkan di kolam dengan luas 18 meter persegi dan diberi 18 buah ijuk sebagai tempat menempel telur. 3. Kolam Pendederan Kolam ini digunakan untuk pendederan setelah proses pemiahan. Kolam sebaiknya berbentuk persegi dengan saluran pada dasar kolam dan juga kubangan setelah saluran pengeluaran, hal ini difungsikan untuk mengumpulkan benih setelah pemijahan berhasil. Cara Pemijahan dan Memilih Bibit Pemilihan bibit bisa berasal dari pemeliharan sejak kecil atau tangkapan dari alam. Pilih induk yang sudah dewasa. Beri makanan kaya protein kepada induk ikan agar menghasilkan bibit yang sehat dan unggul. 1. Betina Umur diatas 3 tahun dan sudah mempunyai berat 1,5-2 kg. Perut membesar di daerah anus dan terasa empuk lembek dan tipis. Kloaka mengalami pembengkakan dan berwarna merah. Keluar beberapa butir telur jika kloaka ditekan-tekan. 2. Jantan Umur diatas 2 tahun dan sudah mempunyai berat 1,5-2 kg. Perut lembek dan tersa tipis. Jika kloaka ditekan keluar cairan berwarna putih. Ada pembengkakan dan berwarna merah tua. Setelah pemijahan dan usia 1 hari barulah benih dipindahkan ke dalam wadah berukuran 80 x 45 x 45 cm dengan isi 500 ekor. Tempatkan aerator untuk memenuhi kebutuhan oksigennya. Tempatkan heater pemanas untuk menjaga suhu air dalam wadah. Ketika sudah menginjak usia 2 bulan maka benih bisa tumbuh mencapai 10-12 cm dengan berat 14-15 gr. Pengontrolan Kualitas Air Kualitas air dalam kolam yang buruk bisa menimbulkan penyakit. Perhatikan suhu, kekeruhan air, dan warna air pada kolam. Pastikan kandungan oksigen dan kandungan karbondioksida, nilai pH serta zat-zat dalam konsentrasi air kolam. Pastikan kolam berada pada kondisi dangkal dengan jumlah plankton yang banyak. Pemanenan Ikan patin sudah bisa dipanen setelah umur 6 bulanan. Pilih yang mempunyai berat 600-700 gr/ekor. Lakukan penangkapan dengan kere dorong dari hulu ke hilir agar proses pemanenan mudah dan terhindar dari resiko mati/luka . Memiliki kolam lele beton yang cukup banyak dalam satu area budidaya yang luas, tidak membuat Haji Usman pembudidaya lele di Parung, Bogor, Jawa Barat puas dan berhenti ekspansi. Pria kelahiran Balikpapan ini berencana untuk budidaya ikan patin di kolam bundar. Walaupun untuk budidaya patin masih rencana, tetapi penggunaan kolam bundar untuk budidaya sudah dilakukannya untuk lele. Ia menjelaskan, sistem air untuk kolam bundarnya sama persis dengan kolam betonnya dan tidak menggunakan sistem bioflok. “Untuk padat tebarnya bisa sama dengan kolam beton, bahkan bisa lebih tinggi sekitar 400, karena di kolam bundar cenderung tidak mudah terkontaminasi dengan lingkungan. Nah kalo kolam beton kan kalo ada yang bocor bisa kena ke kolam lain, jadi saya juga gak berani padet-padet,” urainya. Ia mengklaim, secara perawatan, pemberian pakan, dan panen di kolam bundar juga lebih mudah. Kolam Bundar Buatan Sendiri Saat ini H. Usman menggunakan kolam bundar berdiameter 6 meter, tinggi 1,05 meter yang diisi air setinggi 95 cm. Satu kolam diisi sekitar 7500 bibit dan selama airnya mengalir terus, tidak perlu pakai sistem bioflok dan aerator. Di awal Ia masih membeli 1 set kolam bundar yang sudah siap pakai. Namun menurut perhitungannya masih terlalu mahal. Ia pun mulai mencari supplier besi serta terpal, mencoba membuat sendiri dan ternyata bisa. “Kalo beli jadi sudah disetting semua. Kalo bikin sendiri kita ngitung. Misal diameternya 3, panjang besinya 10 meter. Lalu Saya beli gulungan, segulung 64 meter. Nah itu jauh lebih murah, dari situ udah untung. Untuk tukang jahitnya, itu sepanjang Parung bisa semua. Jadi saya tangan pertama, gak lewat calo lagi,” kisahnya. Haji Usman di kolam bundar miliknyaTerdapat 64 kolam bundar yang dikelola oleh pembudidaya mitra H. Usman. Di luar itu, saat ini sedang dalam proses pembuatan 36 kolam bundar baru. Dari segi produktivitas, hasil di kolam bundar tidak kalah dengan kolam beton. Bahkan mitra pembudidaya H. Usman yang mengelola kolam bundar sudah berhak menerima bonus umroh karena produktivitasnya tinggi. “Jadi sebenernya asal ada kemauan, kolam apa aja bisa buat budidaya,” tegasnya. Keuntungan lain menggunakan kolam bundar, menurut H. Usman adalah lebih efisien. Ia memisalkan jika bosan budidaya lele dan menggunakan kolam beton, maka akan mubazir kolamnya jika tidak digunakan lagi. Sedangkan jika kolam bundar, besinya masih bisa dijual dan terpalnya bisa bertahan sampai 6 tahun. Hasilkan Pupuk dari Endapan Kolam Sistem pembersihan kolam budidaya lele H. Usman baik di kolam beton maupun kolam bundar adalah sama yaitu dengan keadaan air mengalir terus, Ia melakukan buang bawah. “Jadi ada 2 paralon di kolam, yang di luar ukuran 6 inch, yang di tengah 4 inch. Air masuk dari bawah, di lubang-lubang sekitar 6 inch terus naik ke atas. Seminggu sekali dicabut paralon yang tengah lalu endapannya keluar semua dan mengalir ke kolam limbah. Tapi kalo untuk kolam bundar endapannya harus setiap hari dibuang, pembuangannya cuma 15 detik melalui paralon,” urai H. Usman. Tidak berhenti disitu, ternyata kolam limbah dimanfaatkan kembali oleh H. Usman menjadi pupuk dan juga media tanam. Ia menjelaskan mekanismenya secara singkat, pertama endapan pakan akan dialirkan ke kolam limbah, kemudian terputar dan terendap. Lalu sebulan sekali diambil lumpurnya dijemur sebentar agar tidak terlalu cair. Kemudian setelah diendapkan 2-3 hari dan sudah berbentuk seperti lempung, campurkan dengan arang sekam, pasir dan diolah serta ditambahkan cairan penambah kesuburan tanah. “Saya juga sudah melakukan banyak uji coba dan bawa ke lab untuk di cek. Kandungan NPK nya bagus, tinggi semua. Saat ini sedang disiapkan kemasannya. Jadi semua yang bisa dimanfaatkan dari budidaya lele ini, mari kita manfaatkan,” sarannya. Kemitraan yang Transparan Saat ini pola kemitraan H. Usman memiliki pembudidaya mitra 12 orang dengan lahan budidaya dan kolam milik H. Usman serta sistem bagi hasil 6040. Selain itu pembudidaya mitra H. Usman juga diberi otorisasi untuk mencari plasma di luar tanahnya. Pembudidaya mitra mendapat 10%, H. Usman 40% dan pemilik tanah/ kolam 50%. Haji Usman menuturkan, Ia kerap menghitung kemampuan pembudidaya mitranya, misal dengan uji coba mengurus 1 kolam, 2 kolam dan seterusnya dengan target pendapatan para pembudidaya mitranya setiap bulan harus di atas UMR. “Kita harus cukupi dulu kebutuhannya dengan sistem yang transparan, harapannya pembudidaya gak akan nakal. Karena kita ini memelihara makhluk hidup yang harus diprioritaskan dan yang akan memberikan penghasilan yang berkah. Sesuatu yang diharapkan berkah, kalo kamu gak jujur, ya agak akan dapet,” pesannya. Contoh dari sistem yang transparan mulai dari harga bibit, harga pakan, harga jual ke pelanggan, semua pembudidaya mitra tahu. Setiap minggu juga ada laporannya. “Dan alhamdulillah mereka nyaman. Ketika kita transparan dan saling percaya, untung dan rugi akan ditanggung bersama,” jelasnya. Haji Usman mengenang, dulu pembudidaya mitranya setiap habis panen langsung dibagi pendapatannya. Tapi Ia merasa dari sisi tingkat kehidupannya tidak ada perubahan. “Lalu saya buat sistem, kalo ga ada rekening ga saya kasih pendapatannya, mereka harus buka rekening dan ATM dipegang istrinya. Alhamdulillah sekarang pembudidaya mitra saya InsyaAllah kebutuhannya tercukupi. Walaupun kemarin saat pandemi mengalami penurunan yang cukup signifikan, tapi harapannya bisa jadi pelajaran agar dapat menjadi manusia yang selalu bersyukur,” kenangnya. Ia juga tak henti memotivasi para pembudidaya mitranya. Salahsatunya dengan reward berangkat umroh jika mencapai laba yang ditargetkan. “InsyaALLAH tahun depan ada 2 orang yang berangkat,” ucapnya sumringah.